Desa Kebakalan merupakan salah satu desa tua yang berada di Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Desa ini memiliki nilai historis dan budaya yang erat kaitannya dengan perkembangan wilayah agraris di bagian selatan Banjarnegara sejak masa kolonial hingga era kemerdekaan.
Nama Kebakalan diyakini berasal dari kata dalam Bahasa Jawa, yaitu:
"Kebak" yang berarti penuh atau melimpah,
"Alan" yang berarti hutan atau lahan liar.
Secara harfiah, Kebakalan bisa diartikan sebagai “daerah yang dulunya penuh hutan atau semak belukar yang kemudian dibuka menjadi permukiman dan lahan pertanian”. Cerita turun-temurun menyebutkan bahwa wilayah ini dahulu merupakan hutan lebat yang perlahan dibuka oleh para pelopor dari daerah sekitar Mandiraja dan Banyumas.
Pemukiman pertama diperkirakan sudah ada sejak abad ke-18, pada masa akhir kekuasaan Kesultanan Mataram. Beberapa tokoh yang disebut sebagai babadan desa atau pendiri awal Kebakalan adalah petani perintis yang bermigrasi dari daerah pegunungan dan dataran tinggi untuk mencari lahan subur di lembah Sungai Serayu.
Wilayah ini kemudian berkembang menjadi komunitas agraris yang hidup dari hasil bumi, terutama padi dan palawija. Sistem gotong royong, lumbung desa, dan musyawarah adat telah dikenal dan menjadi dasar kehidupan sosial masyarakat.